PERAYAAN ISRA' DAN MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI SMAN 1 SP TERITIP

232x139 (Original: 451x270)  Negeri 1 Simpang Teritip Memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

Smansa Simter AKASS – Dalam rangka Peringatan Hari Besar Agama (PHBN) yang telah diprogramkan SMA Negeri 1 Simpang Teritip, organisasi Rohis yang merupakan bagian organisasi di sekolah melaksanakan kegiatan memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Kamis(10/03/2022).



Isra mikraj adalah kisah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, Ketika mendapatkan perintah untuk menunaikan salat lima waktu. Hal ini, merupakan peristiwa penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa, sedangkan Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa menuju Sidrotul Muntaha.


Acara peringatan Isra Mikraj 1443 H di SMA Negeri 1 Simapang Teritip menghadirkan penceramah dari desa setempat yaitu Ustadz Muhammad Ridlo. Acara berlangsung dengan penuh hikmah dan antusiasme yang tinggi dari peserta didik, guru dan staff. Acara diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh Ajiko Purnama Putra.

Ustadz Muhammad Ridlo, Saat memberikan ceramah, dalam acara Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, di SMA N 1 Simpang Teritip. (10/03)

 

 

Tema yang diangkat dalam peringatan Isra Mikraj kali ini adalah “Memperingati Isra Mikraj sebagai Refleksi Diri menjadi Muslim yang Lebih Beriman dan Bertaqwa”. Dalam kata sambutannya, Muhammad Rudini selaku pembina OSIS SMA Negeri 1 Simpang Teritip, mengharapkan seluruh peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan dengan tertib dan menyerap, serta dapat mengimplementasikan ilmu yang akan disampaikan oleh ustadz Muhammad Ridlo.

Peserta Didik SMA N 1 Simpang Teritip saat memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW (10/03)

“Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa Isra Mikraj ini. Pertama, tingginya derajat kehambaan yaitu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah yang benar-benar bertqwa pada Allah SWT serta memperoleh derajat yang begitu mulia di sisi Allah SWT. Kedua, pembekalan dakwah yang tangguh yaitu saat Nabi berdakwah sering kali mendapatkan penindasan dari kaum Quraisy. Ketiga, menyampaikan kebenaran meskipun itu pahit. Keempat, jangan pernah meninggalkan salat lima waktu”. Kata Ustadz Muhammad Ridlo dalam tausiahnya.

Pada acara peringatan Isra Mikraj kali ini, peserta didik diwajibkan untuk membawa kue atau makanan ringan untuk dimakan bersama-sama, atau istilah di Bangka Belitung adalah Ngangung, tujuannya adalah menumbuhkan karakter peserta didik dapat berbagi dan peduli dengan sesama.

Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari peristiwa Israk Mikraj. Semoga seluruh peserta didik SMA N 1 Simpang Teritip menjadi generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan saja, melainkan juga memiliki sikap religius, dan menjadi orang yang semakin tinggi keimanan dan ketaqwaannya. (Ay)